Jumat, 18 Maret 2011

Beras Coklat vs Beras Putih


Apa sich beras coklat dan mempunyai kelebihan apa?
Beras cokelat bisa disebut juga sebagai beras berkecambah atau beras hidup (Germinated Brown Rice- GBR). Beras cokelat pada dasarnya sama dengan beras putih, hanya saja beras putih dihilangkan sekamnya saja.
Beras coklat dan beras putih memiliki kandungan kalori, karbohidrat, protein dan lemak yang sama. Terus, kenapa harus beras cokelat?
  • Pada proses penggilingan beras dengan alat pemoles, lapisan aleuron beras akan hilang. Bersamaan dengan hilangnya lapisan terluar beras ini hilang pula beberapa vitamin B1, B3 dan zat besi.
  • GBR diproses tanpa pestisida atau bahan kimia apapun sehingga aman dikonsumsi untuk semua golongan mulai dari anak-anak hingga lansia
  • Proses penggilingan beras putih menghilangkan berbagai zat gizi esensial. Dalam GBR mengandung GABA ( Gamma Aminobutyric Acid) yang meningkatkan metabolisme otak yang penting bagi perkembangan otak juga menstimulasi hormon pertumbuhan
Pada saat proses penggilingan dan pemolesan padi sampai menjadi beras berwarna putih, ternyata telah menghilangkan sekitar 80% vitamin B1, 70% vitamin B3 , 90% vitamin B6, 50% mangan (Mn), 50% fosfor (P), 60% zat besi (Fe), 100% serat, dan asam lemak esensial. Pada akhirnya yang tersisa hanyalah beras berwarna putih bersih dan hanya mengandung karbohidrat saja, dan kurang akan vitamin, mineral, serat, dan asam lemak esensial. Beras coklat / pecah kulit (brown rice) hanya membuang lapisan terluar (gabah), sehingga kandungan zat gizi yang kaya pada kulit terluar beras masih utuh.
Satu takar brown rice mengandung 90% kebutuhan Mangan (Mn) perhari. Mangan berperan pada proses metabolisme tubuh, merupakan komponen enzim superoxide dismutase (SOD) yang melindungi mitokondria dari kerusakan oksidasi. Brown rice juga mengandung 21% kebutuhan Magnesium (Mg) perhari. Mg berfungsi dalam proses metabolisme dan bersama Kalsium (Ca) menjaga kesehatan tulang.
Satu takar brown rice mengandung 14% kebutuhan serat perhari. Dalam penelitian terhadap 74.091 wanita selama 12 tahun terbukti bahwa mereka yang kurang mengkonsumsi serat dalam makanannya lebih mudah mengalami kegemukan. Serat juga melindungi terhadap konstipasi dan risiko kanker kolon. Serat juga memperlambat absorpsi karbohidrat ke dalam darah sehingga menstabilkan kadar gula darah. Diet kaya serat ternyata juga menurunkan risiko terjadinya batu empedu.
Brown rice mengandung Selenium (Se), mineral yang berfungsi penting dalam mencegah timbulnya keganasan, metabolisme tubuh, anti-oksidan, dan berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh. Selenium merupakan komponen enzim glutathione peroxidase yang berperan penting dalam proses detoksifikasi di hati.
Asam lemak esensial yang terkandung pada brown rice dapat menurunkan kolesterol LDL (bad cholesterol) sampai 7%. Ditambah kandungan serat, Mg dan vitamin B, maka brown rice juga melindungi dari penyakit kardiovaskuler.
Brown rice juga kaya fitonutrien yang merupakan anti-oksidan misalnya quercetin, curcumin, ellagic acid, catechins, dan sebagainya. Lebih dari 80% fitonutrien terdapat pada kulit ari, maka proses penggilingan dan pemolesan telah membuang sebagian besar fitonutrien.
Konsumsi bahan makanan kaya serat (biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran dan buah-buahan) terbukti menurunkan prevalensi sindroma metabolik yang ditandai perut buncit, kadar kolesterol HDL rendah, hipertrigliseridemia dan hipertensi.
Untuk menjaga kesehatan perlu senantiasa menjalankan pola hidup sehat yaitu diet sehat seimbang, olah raga, cukup istirahat dan menghindari polusi. Setelah mengetahui betapa kaya kandungan zat gizi pada brown rice serta manfaatnya, maka dianjurkan untuk mulai mengkonsumsi brown rice terutama bila anda termasuk kriteria berikut ini :
- Kelebihan berat badan (Indeks massa tubuh > 25)
- Penderita diabetes mellitus
- Penderita sindroma metabolik (obesitas, terutama obesitas sentral (perut buncit), kadar kolesterol HDL rendah, hipertrigliseridemia dan hipertensi).
- Manula (risiko penyakit jantung koroner, penyakit2 keganasan, batu empedu)
- Banyak terpapar polutant (asap rokok, asap motor, dan sebagainya)

dari segi rasa menurut lidah saya n teman-teman yang mengkonsumsinya, rasa beras coklat lebih enak....

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grants For Single Moms